Reses di Desa Lolu: Marlelah Mendengar Denyut Desa dari Irigasi hingga Pupuk

WhatsApp Image 2025-09-07 at 19.49.25 (1)
Dra. Marlelah, M. Si. Saat reses di Balai Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru (Foto: Rayzka)

Faktasulteng.id, Sigi – Siang di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru, terasa berbeda pada Minggu, 7 September 2025. Warga berbondong-bondong mendatangi balai desa, tempat Anggota DPRD Sulawesi Tengah dari Fraksi Partai Demokrat, Dra. Marlelah, M.Si., menggelar reses.

Bagi Marlelah, pertemuan itu bukan sekadar agenda rutin. Ia menyebutnya sebagai ruang silaturahmi, wadah untuk mendengar langsung keluhan dan harapan warga. “Aspirasi inilah yang akan saya bawa ke DPRD dan diteruskan ke pemerintah provinsi,” ujarnya membuka dialog.

Suasana diskusi berlangsung akrab. Satu per satu warga menyampaikan keresahan. Mulai dari irigasi yang tak kunjung tuntas, drainase rusak yang membuat air meluber ke rumah, hingga kebutuhan akan bibit dan pupuk.

BACA JUGA  Gubernur Sulteng dan Ribuan Massa Aksi Bersatu dalam Sholat Ghoib untuk Affan Kurniawan

Menanggapi keluhan soal irigasi, Marlelah menyinggung soal proyek Gumbasa—program besar pascabencana 2018 yang digadang mampu memulihkan sistem pengairan di Sigi. “Kalau Lolu masuk dalam program, seharusnya sudah rampung. Tapi yang saya tahu, tahapannya molor. Rencana awal hanya lima tahun, sekarang sudah mau tujuh tahun,” katanya, sembari berjanji mengawal ke pusat.

BACA JUGA  BPK Serahkan LHP 2024 untuk 13 Daerah di Sulteng, Pemprov Menyusul Usai Idul Adha

Untuk persoalan drainase, ia meminta warga menyusun proposal dengan data panjang saluran yang rusak. Proposal itu, kata dia, akan lebih mudah diteruskan kepada gubernur. Begitu pula untuk bantuan bibit dan pupuk—disarankan lewat kelompok tani dengan pengesahan penyuluh setempat agar bisa diajukan ke pemerintah pusat.

Tak hanya itu, aspirasi dari kelompok tani milenial dan peternak muda juga muncul. Marlelah menekankan pentingnya proposal agar kebutuhan mereka bisa diprioritaskan di tingkat desa sebelum diteruskan ke provinsi. “Setiap kali saya reses, selalu ada yang bisa dibantu. Tinggal kita lihat skala prioritasnya,” ucapnya.

BACA JUGA  Wagub Sulteng Bahas Perizinan dengan Kemendagri, Gandeng KPK Awasi Investasi

Bagi warga Lolu, reses hari itu menjadi semacam ruang curhat kolektif. Sementara bagi Marlelah, ia menyebut tugas utamanya adalah menyampaikan laporan itu ke gubernur dan jajaran dinas. “Nanti kita perjuangkan, dan kita main di prioritas,” tutupnya. (Andri, Apri)


MeldWP – Premium WordPress Themes & Plugins Yıldızlararası İzle