Anwar Hafid Hadiri Wisuda UIN Datokarama: Pendidikan Harus Tanpa Hambatan Biaya
- Sabtu, 26 Juli 2025 - 19:38 WITA
- Editor: Ananda Ramadan
(Foto: Ist)
Faktasulteng.id, PALU - Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menghadiri langsung Wisuda ke-44 Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sabtu pagi. Sebanyak 337 mahasiswa dari jenjang sarjana, magister, dan doktor dikukuhkan sebagai lulusan. Di hadapan para wisudawan dan keluarga, Anwar menyerukan pentingnya pendidikan tinggi yang adil dan dapat diakses semua kalangan.
“Saya ingin rakyat Sulawesi Tengah bukan hanya tamat sekolah, tapi jadi sarjana. Tak boleh ada anak kita gagal kuliah hanya karena tidak mampu bayar,” ujar Anwar dengan nada tegas.
Ia menuturkan bahwa untuk mewujudkan hal itu, dirinya telah mengalihkan sebagian anggaran perjalanan dinas dan belanja rapat untuk membiayai pendidikan masyarakat. “Pendidikan adalah jalan hidup,” katanya, yang disambut tepuk tangan hadirin.
Program BERANI Cerdas, yang menjadi inisiatif utama pemerintah provinsi, menurut Anwar bukan sekadar janji kampanye, melainkan komitmen yang dijalankan secara konsisten. Beasiswa kini bisa diakses sepanjang tahun, baik secara daring maupun langsung. Di UIN Datokarama sendiri, program ini sudah menjangkau ratusan mahasiswa dan akan terus diperluas.
Tidak hanya fokus pada pembiayaan kuliah, Anwar juga menggarisbawahi pentingnya kesiapan lulusan menghadapi pasar kerja, khususnya di kawasan industri Sulawesi Tengah seperti Morowali. “Kami siapkan pelatihan keterampilan dan bahasa asing, agar anak-anak kita siap bersaing,” ujarnya.
Rektor UIN Datokarama, Prof. Lukman, menyampaikan apresiasi mendalam atas perhatian Gubernur. Menurutnya, keberadaan program BERANI Cerdas membuat pihak kampus lebih percaya diri dalam mendorong masyarakat untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
“BERANI Cerdas memberi kelegaan bagi kami. Kini kami bisa yakinkan orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke UIN tanpa ragu. Karena ada Pak Gubernur yang menjamin, tidak ada anak miskin yang tidak bisa kuliah,” kata Lukman dalam sambutannya.
Ia juga menyinggung pentingnya membangun karakter dan akhlak. Ia mengisahkan seorang mahasiswi Asia di Paris yang kehilangan kesempatan kerja karena pernah tercatat curang saat menggunakan transportasi umum. “Sepintar apapun Anda, kalau akhlaknya rusak, ilmunya tidak berguna. Tapi kalau Anda jujur, Allah akan bukakan jalan,” ujarnya.
Soal pelaksanaan wisuda, Lukman menjelaskan bahwa wisuda kali ini digelar pada Juli untuk mengantisipasi lonjakan peserta pada Oktober mendatang yang diprediksi mencapai 1.600 orang. Tujuannya, agar orang tua tetap bisa menyaksikan kelulusan anak-anak mereka dengan nyaman.
Dari sisi pembangunan, UIN Datokarama juga tengah memperluas infrastruktur kampus. Gubernur telah menyerahkan lahan seluas 5.515 meter persegi untuk mendukung pengembangan. “Pak Gubernur ini tidak perlu banyak janji. Bahkan dari senyumnya saja, saya tahu beliau setuju dan siap bantu,” ucap Lukman yang disambut riuh tepuk tangan.
Dalam sesi orasi ilmiah, Direktur Pendidikan Tinggi dan IPTEK Bappenas RI, Endang Sulastri, turut mengapresiasi kebijakan Gubernur Sulawesi Tengah. Menurutnya, apa yang dilakukan Anwar Hafid menandai bahwa daerah mampu memimpin transformasi pendidikan nasional.
“Apa yang dilakukan Gubernur Anwar Hafid membuktikan bahwa daerah bisa memimpin transformasi. Sulteng kini menjadi simpul penting Nusantara,” ujarnya.
Wisuda ke-44 ini tidak hanya menandai capaian akademik, tetapi juga menjadi simbol arah baru pendidikan tinggi di Sulawesi Tengah. Di tangan pemimpin yang menjadikan pendidikan sebagai fondasi keadilan sosial, pembangunan sumber daya manusia tampak lebih menjanjikan dan inklusif. (**)