Sry Nirwanti Lantik Ketua PKK dan Posyandu Parigi Moutong dan Banggai: “Bukan Seremoni, Tapi Awal Pengabdian”

Sry Nirwanti Lantik Ketua PKK dan Posyandu Parigi Moutong dan Banggai: “Bukan Seremoni, Tapi Awal Pengabdian” Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Tengah, Ny. Sry Nirwanti Bahasoan Anwar Hafid, melantik Ketua TP-PKK dan Ketua Pembina Posyandu dua kabupaten sekaligus: Parigi Moutong dan Banggai(fotol: IST)
Nusantara

Bagikan Berita ini!

Faktasulteng.id, PALU - Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Tengah, Ny. Sry Nirwanti Bahasoan Anwar Hafid, melantik Ketua TP-PKK dan Ketua Pembina Posyandu dua kabupaten sekaligus: Parigi Moutong dan Banggai. Pelantikan yang berlangsung pada Senin, 2 Juni 2025, dilakukan usai pengambilan sumpah bupati dan wakil bupati terpilih oleh Gubernur Sulteng, H. Anwar Hafid.

Dua nama resmi menjabat peran strategis tersebut: Hestiwati Nanga Erwin untuk Kabupaten Parigi Moutong dan Syamsuarni Amirudin untuk Kabupaten Banggai.

Sry Nirwanti menegaskan bahwa pelantikan ini bukan sekadar seremoni administratif. Ia menyebutnya sebagai tonggak awal dari pengabdian baru untuk memperkuat pembangunan keluarga dan masyarakat di tingkat daerah. “PKK dan Posyandu adalah mitra strategis pemerintah, terutama dalam mendukung program prioritas nasional 2025-2029 sebagaimana digariskan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto,” ujarnya dalam sambutan.

Mengutip arahan Presiden Prabowo Subianto, Sry menekankan pentingnya keterlibatan aktif PKK dalam memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Salah satu fokus utamanya adalah program makan bergizi untuk anak usia dini, ibu hamil, ibu menyusui, serta anak sekolah. “Ini adalah wujud komitmen kita membangun dari keluarga,” katanya.

Sulawesi Tengah, menurutnya, masih dihadapkan pada sejumlah tantangan kronis: stunting, kemiskinan, dan rendahnya kesehatan ibu-anak. Sry meminta Ketua PKK dan Pembina Posyandu yang baru dilantik untuk segera menyusun dan menggerakkan program berbasis 10 Program Pokok PKK.

Ia juga mendorong sinergi antara kegiatan PKK dan enam bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM), yaitu pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketertiban dan perlindungan masyarakat, serta urusan sosial. “SPM bukan sekadar acuan teknis. Di tingkat Posyandu, ini menjadi fondasi untuk memperluas jangkauan layanan dasar kepada masyarakat,” ujarnya.

Dalam pidatonya yang sarat ajakan moral, Sry menekankan bahwa posisi di TP-PKK dan Posyandu adalah peran pengabdian. “Ini bukan jabatan politik. Ini kerja relawan yang mengedepankan dedikasi dan keteladanan,” tegasnya.

Ia menutup sambutannya dengan pesan kepada pengurus baru agar segera menyusun program kerja unggulan yang berkelanjutan. “Gerakan PKK harus menjadi motor penggerak pembangunan daerah sekaligus benteng ketahanan keluarga,” kata Sry Nirwanti. (**)