Banjir Bandang Hantam Donggala, Enam Orang Hilang dan Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Bandang Hantam Donggala, Enam Orang Hilang dan Ratusan Warga Mengungsi Kondisi banjir di desa wombo kalonggo. (Foto: Syam Via Grub FB Perjuangan Rakyat Donggala)
Nusantara

Bagikan Berita ini!

Faktasulteng.id, DONGGALA - Banjir bandang menerjang dua desa di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, yakni Desa Wombo dan Wombo Kalonggo. Peristiwa yang terjadi pada Selasa, 27 Mei 2025, pukul 15.30 WITA itu dipicu hujan deras yang menyebabkan sungai meluap dan menyeret material ke permukiman warga.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah pada Jumat, 28 Mei 2025, mencatat sebanyak enam orang dinyatakan hilang. Dua warga berasal dari Desa Wombo Kalonggo dan empat lainnya dari Desa Wombo. Pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan dari TRC BPBD Donggala, aparat desa, dan tim SAR.

Desa Wombo Kalonggo menjadi salah satu wilayah terdampak paling parah. Sebanyak 350 rumah warga dilaporkan terendam lumpur dan air. Satu jembatan utama yang menjadi akses vital warga putus total. Sejumlah fasilitas pendidikan seperti Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Madrasah mengalami kerusakan berat. Sebanyak 100 kepala keluarga dari desa ini terpaksa mengungsi.

Di Desa Wombo, banjir bandang merusak 87 rumah dan berdampak pada 301 jiwa atau 114 kepala keluarga. Fasilitas umum seperti Madrasah Ibtidaiyah (MIS), TK, dan satu masjid turut terdampak. Seluruh warga terdampak di desa ini juga dilaporkan telah mengungsi.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulteng, Dr. Ir. H. Akris Fattah Yunus, MM, dalam laporan resminya kepada BNPB serta jajaran pemerintah pusat dan provinsi menyampaikan bahwa tim gabungan terus menyisir lokasi terdampak. “Kami mohon dukungan penuh dari pemerintah pusat dan provinsi. Situasi masih rawan, warga sangat membutuhkan bantuan segera,” ujar Akris.

Para pengungsi kini sangat membutuhkan bantuan mendesak berupa air bersih, makanan siap saji, obat-obatan, tenda darurat, alat berat untuk pembersihan, serta perlengkapan anak-anak. Meskipun hujan telah reda dan air mulai surut, warga tetap diimbau untuk waspada terhadap potensi banjir susulan.

Laporan ini dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Sulawesi Tengah. (apri)