Alfaland Group Lirik Sulteng, Gubernur Anwar Hafid Buka Pintu Investasi

Alfaland Group Lirik Sulteng, Gubernur Anwar Hafid Buka Pintu Investasi Alfaland Group Tertarik Kembangkan Investasi Properti di Sulteng.(foto: IST)
Nusantara

Bagikan Berita ini!

Faktasulteng.id, Palu - Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menerima audiensi manajemen Alfaland Group, Selasa lalu, di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Palu. Dalam pertemuan itu, Presiden Direktur Alfaland, Hanto Djoko Susanto, menyatakan ketertarikannya menanamkan investasi di sektor properti dan pariwisata di wilayah Sulteng.

“Kami ingin memahami lebih dalam potensi Sulawesi Tengah. Bukan hanya di Palu, tapi juga di kawasan-kawasan lain yang mungkin belum tergarap maksimal,” kata Hanto Djoko.

Alfaland, yang dikenal sebagai pemain besar di sektor properti, saat ini tengah melakukan ekspansi ke sejumlah wilayah di Indonesia dan Asia Tenggara, termasuk Malaysia. Dalam ekspansinya, perusahaan ini membidik sektor properti, pariwisata, serta pengembangan institusi pendidikan berbasis internasional.

Gubernur Anwar menyambut positif rencana tersebut. Menurut dia, selama ini investasi di Sulteng masih terpusat di kawasan timur, seperti Morowali yang kaya akan tambang. “Wilayah barat justru menyimpan potensi besar di sektor pariwisata, pendidikan, dan layanan kesehatan. Kita punya pantai yang indah dan perbukitan dengan pemandangan laut langsung,” ujar Anwar.

Ia menilai, Kota Palu yang dikelilingi Kabupaten Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong memiliki posisi strategis. Infrastruktur penunjang seperti bandara juga telah tersedia di hampir seluruh kabupaten/kota. Karena itu, Anwar mendorong agar investasi mulai bergerak ke kawasan barat.

Alfaland juga menyatakan minat mengembangkan sektor pendidikan lewat jejaring sekolah dan universitas yang telah mereka kelola di daerah lain. Hanto mengisyaratkan kesiapan membangun ekosistem pendidikan bertaraf internasional di Palu dan sekitarnya.

Gubernur turut menyoroti pentingnya revitalisasi kawasan terdampak bencana, termasuk pengembangan edukasi kebencanaan sebagai bagian dari wisata edukatif. “Kita punya cerita yang kuat, tinggal bagaimana mengemasnya secara edukatif dan berkelanjutan,” kata Anwar, merujuk pada pengalaman daerah lain seperti Aceh.

Pertemuan ditutup dengan komitmen kedua pihak untuk menindaklanjuti rencana kerja sama melalui survei lapangan dan pembahasan teknis. “Kami siap memfasilitasi. Yang penting, masyarakat bisa langsung merasakan manfaatnya,” ujar Anwar. (**)