Faktasulteng.id, Palu – Kepala Sekolah SD Islam Nurul Ikhlas Palupi, Palu, Desi, menegaskan bahwa informasi mengenai adanya siswa muntah-muntah akibat lauk basi dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolahnya tidak benar. Klarifikasi ini disampaikan setelah isu tersebut ramai diberitakan di sejumlah media pers dan media sosial.
Menurut Desi, pihak sekolah langsung melakukan pengecekan bersama Puskesmas, Lurah, serta petugas MBG. Hasilnya dipastikan tidak ada siswa yang mengalami muntah-muntah sebagaimana diberitakan.
“Tidak ada siswa yang muntah-muntah. Berita itu tidak benar. Tadi kami sudah dikunjungi dari Puskesmas, dari Ibu Lurah, dan juga petugas MBG. Jadi kami menyatakan bahwa memang benar tidak ada siswa yang muntah,” jelas Desi kepada Faktasulteng.id, Rabu (17/9/2025).

Ia kemudian menjelaskan kronologi peristiwa tersebut. Menurutnya, yang terjadi hanyalah laporan seorang orang tua murid melalui grup WhatsApp pada malam hari sekitar pukul 19.30 WITA. Orang tua itu menyampaikan bahwa anaknya mengeluh sakit perut setelah pulang sekolah.
“Yang sakit perut hanya satu orang, itu pun baru disampaikan malam hari di grup. Katanya ayamnya agak asam baunya. Tapi sekali lagi, tidak ada muntah-muntah,” tambah Desi.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa berdasarkan keterangan pihak Puskesmas, keracunan makanan biasanya terjadi maksimal dua jam setelah makanan dikonsumsi. Sementara itu, siswa diketahui makan siang di sekolah pada pukul 11.00 WITA, sedangkan keluhan sakit perut baru disampaikan malam harinya sekitar pukul 19.30 WITA.
Dengan adanya klarifikasi ini, Desi berharap masyarakat tidak termakan isu yang tidak sesuai fakta.
“Kami ingin menegaskan kembali bahwa tidak ada siswa kami yang muntah-muntah akibat makanan program MBG,” pungkasnya. (Abdy HM)
Leave a Reply