Faktasulteng.id, Palu — Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Sulawesi Tengah menggelar audiensi bersama Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, pada Selasa (2/9/2025). Pertemuan ini membahas langkah strategis untuk mendukung pelaksanaan Program Pengentasan Kemiskinan yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025, serta selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sulawesi Tengah 2025–2029 yang memfokuskan pada pengurangan kemiskinan dan penguatan ekonomi inklusif.
Dalam audiensi tersebut, perwakilan LMND Sulteng, Saharudin Ahaba, memaparkan sejumlah strategi teknis pelaksanaan program yang telah disusun, di antaranya:
- Pengurangan beban pengeluaran keluarga miskin
- Peningkatan pendapatan masyarakat rentan
- Penurunan jumlah kantong kemiskinan di wilayah tertinggal
- Optimalisasi pendanaan non-APBD melalui kemitraan multipihak
Saharudin juga menjelaskan bahwa pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pengentasan Kemiskinan merupakan langkah konkret untuk memastikan efektivitas pelaksanaan program. Adapun tujuan dari pembentukan Satgas ini meliputi:
- Penurunan signifikan angka kemiskinan di Sulawesi Tengah, dengan target kurang dari 10% pada tahun 2026
- Pemenuhan bantuan sosial untuk 100% Rumah Tangga Miskin (RTM) sesuai Data Terpadu Sejahtera Nasional (DTSEN)
- Terciptanya model kemitraan multipihak antara pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta, dan akademisi dalam upaya pengentasan kemiskinan
- Terbangunnya sistem pemantauan dan evaluasi program yang transparan, partisipatif, dan berbasis data
- Penguatan solidaritas sosial dan ekonomi berbasis komunitas lokal sebagai fondasi pembangunan berkelanjutan
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menyambut baik inisiatif LMND dan mengapresiasi langkah progresif yang dilakukan kalangan mahasiswa.
“Program ini sangat sejalan dengan visi-misi kami dalam menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sulawesi Tengah. Pembentukan Satgas ini merupakan wujud nyata keberpihakan kita kepada rakyat kecil, dan saya mendukung penuh program ini sebagai bagian dari agenda pembangunan daerah,” ujar Gubernur Anwar Hafid.
Audiensi ini menjadi langkah awal kolaborasi strategis antara elemen mahasiswa dan pemerintah daerah dalam menghadirkan kebijakan yang berdampak langsung pada masyarakat. LMND Sulteng berharap, program ini dapat dijalankan secara berkelanjutan dan menjadi model nasional dalam percepatan pengentasan kemiskinan berbasis kerakyatan. (Abdy HM)
Leave a Reply