Faktasulteng.id, Tolitoli – Bupati Tolitoli, H. Amran Hi. Yahya, bersama Kapolres Tolitoli, AKBP Wayan Waycarana Aryawan, menyampaikan pesan penting menjelang pelaksanaan Aksi September Gelap yang menghebohkan Kabupaten Tolitoli. Kekhawatiran masyarakat meningkat setelah adanya informasi aksi tersebut, terlebih melihat insiden di Kota Makassar di mana Gedung DPRD terbakar akibat amukan massa.
Menanggapi situasi itu, Bupati Amran Hi. Yahya menegaskan peran pemerintah dalam mengawal aspirasi masyarakat.
“Pemkab Tolitoli sangat mendukung rencana aksi tersebut. Namun kami juga minta, lakukan aksi dengan damai, tetap beretika dan jauh dari perilaku anarkis yangmana hal itu hanya akan merugikan,” katanya.
Amran menambahkan, Pemerintah Daerah tidak pernah menutup ruang demokrasi. Justru, aspirasi masyarakat dinilai sebagai bagian penting dari pembangunan daerah, meskipun terdapat perbedaan pendapat. Namun, ia mengingatkan agar aksi tidak dimanfaatkan pihak tertentu untuk memprovokasi keributan.
“Sampaikanlah aspirasi dengan etika yang baik dan penuh kedamaian. Jangan mudah terprovokasi, tetap jaga keamanan dan ketertiban serta jaga predikat Kota Teraman di Tolitoli,” tambahnya.
Senada dengan itu, Kapolres Tolitoli, AKBP Wayan Waycarana Aryawan, juga mengimbau masyarakat untuk menjaga keamanan bersama, baik di jalan raya maupun di titik lokasi aksi. Menurutnya, tugas kepolisian bukan hanya mengamankan, tetapi juga memastikan aspirasi masyarakat dapat tersampaikan tanpa hambatan.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Tolitoli, terutama adik-adik mahasiswa, mari sama-sama kita menjaga ketertiban. Jangan ada perilaku anarkis. Kami dari pihak kepolisian siap mengawal penyampaian aspirasi dengan pendekatan humanis,” ujarnya.
Kapolres juga berharap agar penyampaian aspirasi dilakukan secara damai, tertib, serta mengedepankan musyawarah. Dengan begitu, aksi tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat luas. (Nasha)
Leave a Reply