Faktasulteng.id, Tolitoli – Menyusul adanya rencana Aksi September Gelap yang akan dilakukan oleh gabungan aliansi mahasiswa di Kabupaten Tolitoli, Pemerintah Daerah langsung mengambil sikap sigap. Pasalnya, kabar tersebut menimbulkan kekhawatiran masyarakat bahwa peristiwa serupa yang terjadi di sejumlah daerah, khususnya di Jakarta dan Makassar, Sulawesi Selatan, bisa turut terjadi di Tolitoli yang selama ini dikenal sebagai daerah aman.
Untuk menenangkan masyarakat, Wakil Bupati Tolitoli, Moh. Besar Bantilan, turut menyampaikan himbauan. Melalui sebuah video yang dibagikan di saluran Channel WhatsApp “Moh. Besar Bantilan Channel”, ia mengajak masyarakat, khususnya mahasiswa yang akan melaksanakan aksi, agar tidak mudah terprovokasi dan tidak bakalae.
“Karena isu ini sangat gampang dimanfaatkan oleh orang-orang luar, akhirnya kita dengan kita bakalae. Sehingga saya tidak mau dan ingin melindungi adik-adik mahasiswa karena itu adalah kewajiban saya,” ujarnya.
Wabup menegaskan bahwa Pemerintah Daerah bersama unsur Forkopimda memahami keresahan masyarakat, dan sepakat menyuarakan hal tersebut kepada Pemerintah Pusat.
Lebih lanjut, ia kembali mengingatkan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Tolitoli, yang selama ini menjadi salah satu kota teraman di Sulawesi Tengah. Jika kondisi tersebut dapat terus terjaga, maka Tolitoli bisa menjadi contoh bagi wilayah lain.
“Fokus kita saat ini adalah menjaga keamanan dan ketertiban. Himbauan ini dilakukan sebagai bentuk kewajiban Pemerintah Daerah Kabupaten Tolitoli untuk menjaga keselamatan masyarakat Kabupaten Tolitoli, termasuk adik-adik mahasiswa serta pihak keamanan,” tutur Esar, sapaan akrabnya.
Ia pun berharap himbauan tersebut dapat dipahami dengan baik demi menjaga Tolitoli tetap aman dan kondusif. (Nasha)