Gubernur Sulteng dan PLN Percepat Listrik Masuk Desa Terpencil

Gubernur Sulteng dan PLN Percepat Listrik Masuk Desa Terpencil (foto: Istimewa)
Nusantara

Bagikan Berita ini!

Faktasulteng.id, PALU - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bersama PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo (Suluttenggo) mempercepat upaya elektrifikasi di desa-desa terpencil. Kolaborasi ini ditandai dengan pertemuan antara Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid dan General Manager PLN Suluttenggo, Basuki Atmoko, di kediaman Gubernur, Selasa, 13 Mei 2025.

Basuki Atmoko mengatakan secara teknis sistem kelistrikan sudah siap menyalurkan daya ke sejumlah desa yang selama ini belum terjangkau listrik. “Sebagian besar infrastruktur sudah terkoneksi dengan sistem, daya listrik sudah tersedia. Tinggal menunggu penyalaan resmi, termasuk di wilayah Palu 3 dan desa-desa di Murwari Utara,” ujar Basuki.

Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan PLN dalam mewujudkan keadilan energi. “Kami sangat mengapresiasi dukungan penuh dari Gubernur Anwar Hafid. Dengan kolaborasi ini, kami optimistis tidak ada lagi wilayah tertinggal dari sisi kelistrikan,” katanya.

PLN juga mengusung program Light Up The Dream, inisiatif pegawai yang menyisihkan sebagian gaji untuk membantu warga kurang mampu mendapatkan sambungan listrik. “Kepedulian ini datang langsung dari para pegawai PLN, bukan hanya institusi,” ujar Basuki.

Gubernur Anwar Hafid menyambut baik langkah PLN dan menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mempercepat elektrifikasi hingga ke pelosok. Ia menyebut progres elektrifikasi di wilayah seperti Morowali telah mencapai 90 persen. “Insyaallah, September bisa menyala kalau tidak ada hambatan,” kata Anwar Hafid.

Ia mengaku turun langsung ke lapangan untuk meninjau pembangunan infrastruktur kelistrikan. “Saya cek langsung tower-towernya. Kalau ada yang menghambat, langsung saya selesaikan. Soal pelayanan dasar seperti listrik, kita tidak boleh main-main,” ujarnya.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, juga tengah menyiapkan anggaran untuk membantu biaya sambungan listrik dan meteran bagi warga miskin. “Jangan sampai karena tidak punya uang, mereka tetap hidup dalam gelap,” ujarnya.

Data PLN mencatat masih ada 69 desa di Sulawesi Tengah yang belum sepenuhnya teraliri listrik. Namun sebagian besar sudah masuk daftar prioritas penyalaan, dengan lebih dari 250 pelanggan terdaftar. Dari jumlah itu, lebih dari 100 pelanggan telah menyelesaikan pembayaran.

Upaya ini menjadi bagian dari program Berani Menyala, salah satu misi prioritas Gubernur Anwar Hafid untuk mewujudkan keadilan infrastruktur di seluruh wilayah Sulawesi Tengah. (**)