LEMI HMI Cabang Palu Resmi Dilantik, Dorong Gerakan Ekonomi Mahasiswa

Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam (LEMI) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palu resmi dilantik (foto: istimewa)

Faktasulteng.id Palu – Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam (LEMI) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palu resmi dilantik pada Minggu, 4 Mei 2025. Bertempat di Hotel Lahwahba, Jalan Sisingamangaraja Palu, pelantikan ini mengusung tema “Transformasi Gerakan Mahasiswa: Meneguhkan Peran LEMI Sebagai Agen Perubahan antara Idealisme dan Kontribusi Nyata dalam Membangun Ekonomi Islam.”

Pelantikan ini dihadiri oleh berbagai elemen organisasi mahasiswa dari dalam dan luar kampus. LEMI, sebagai lembaga Pengembangan Profesi (LPP) HMI, diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi mahasiswa serta melahirkan wirausaha muda yang kreatif dan adaptif terhadap tantangan zaman.

BACA JUGA  Deflasi Tolitoli: Antara Harga Turun dan Daya Beli Masyarakat

Direktur Eksekutif LEMI HMI Cabang Palu, Moh. Taufik Tamauka, menegaskan dalam sambutannya “Pelantikan ini bukan sekadar seremonial, melainkan awal perjuangan kolektif, Kami akan mengawal kaderisasi berbasis ekonomi, mendorong kader menjadi pelaku usaha, peneliti, dan penggerak masyarakat. InshaAllah, LEMI akan hadir sebagai laboratorium gerakan ekonomi mahasiswa,”

Lembaga Ekonomi Mahasiswa Islam merupakan lembaga pengembangan profesi yang pertama kali hadir di HMI Cabang palu, LEMI dihadapkan pada tantangan internal dan eksternal. Namun, Taufik optimistis lembaganya akan berkembang pesat dan menjadi pusat gerakan ekonomi mahasiswa di daerah, “Sebagai lembaga baru, tentu masih banyak yang harus dibenahi. Tapi saya yakin, pada masa kepengurusan ini, LEMI akan menjadi sentral gerakan ekonomi mahasiswa,” tambahnya.

BACA JUGA  Prof. Slamet Riyadi Cante Soroti Ketidakadilan DBH Sulteng, Minta DPR Turun Tangan

Rangkaian kegiatan pelantikan dilanjutkan dengan dialog publik bertema “Optimalisasi Peran Wiramuda dalam Membangun Ekosistem Ekonomi Kreatif yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Kemandirian dan Resiliensi Bangsa.” Acara ini berlangsung di Café Nagaya, yang juga berada di Jalan Sisingamangaraja, Palu.

Dialog ini menjadi momentum memperluas diskusi mengenai peran strategis mahasiswa sebagai wirausahawan muda (wiramuda) dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif, adaptif, dan berbasis nilai-nilai Islam. (**)