PALU – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, meresmikan Sulteng Recycle Center yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sulteng, Jumat (25/4/2025). Pusat daur ulang ini diharapkan menjadi solusi inovatif dalam pengelolaan limbah, sekaligus mendukung sektor pertanian dan perikanan melalui produk daur ulang.
Peresmian yang berlangsung di halaman Kantor DLH Sulteng ini, dihadiri Kepala DLH Provinsi Sulteng, Dr. Yopie M.I Patiro, serta sejumlah pejabat dari lingkungan DLH dan instansi terkait.
Dalam sambutannya, Gubernur Anwar Hafid menekankan bahwa Sulteng Recycle Center merupakan bagian dari program unggulan “BERANI”, yang mencakup Berani Bersih, Panen Raya, dan Tangkap Banyak. Ia berharap, pusat daur ulang ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Sulteng Recycle Center ini merupakan bagian dari program unggulan BERANI, yakni Berani Bersih, Panen Raya, dan Tangkap Banyak. Harapannya, program ini dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Anwar Hafid.
Ia menambahkan, pusat daur ulang sampah ini diharapkan menjadi solusi inovatif dalam pengelolaan limbah di Sulawesi Tengah. Dengan diresmikannya pusat daur ulang ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menunjukkan komitmennya dalam menciptakan ekosistem berkelanjutan dan memperkuat ekonomi sirkular di daerah.
Ekonomi Sirkular
Ekonomi sirkular adalah sebuah model ekonomi yang bertujuan untuk mempertahankan nilai produk, material, dan sumber daya selama mungkin dalam siklus ekonomi, serta meminimalkan produksi limbah. Berbeda dengan model ekonomi linear tradisional (“ambil-buat-pakai-buang”), ekonomi sirkular berupaya untuk:
- Mengurangi limbah dan polusi sejak tahap desain.
- Mempertahankan produk dan material tetap digunakan selama mungkin melalui penggunaan kembali (reuse), perbaikan (repair), pembaruan (refurbish), dan manufaktur ulang (remanufacture).
- Mendaur ulang (recycle) material yang tidak dapat digunakan lagi menjadi sumber daya baru.
- Meregenerasi sistem alam dengan mengembalikan nutrisi ke tanah dan menggunakan sumber daya terbarukan.
Intinya, ekonomi sirkular melihat limbah sebagai sumber daya potensial yang dapat diolah kembali untuk menciptakan nilai baru, sehingga mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam dan meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. (**)
Leave a Reply