Menyemai Investasi di Tanah Kaili: Fokus Baru untuk Wilayah Barat

Gubernnur Sulteng, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si. bersama akil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu (Foto: Biro Adpim Pemprov Sulteng)

FAKTASULTENG.id, PALU – Di ruang kerja yang menghadap ke birunya teluk palu, Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si., menyuarakan sebuah asa penting: menjadikan wilayah barat provinsinya sebagai primadona investasi di mata pemerintah pusat. Kamis (17/4/2025) siang itu, kedatangan Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Todotua Pasaribu, beserta rombongan, menjadi momentum krusial untuk menyampaikan harapan tersebut.

Di tengah hangatnya pertemuan yang juga dihadiri sejumlah pejabat tinggi provinsi, termasuk Sekretaris Daerah Dra. Novalina, MM, dan Kepala DPMPTSP Moh. Rifani Pakamundi, S.Sos, M.Si., Gubernur Anwar Hafid memaparkan visi besarnya untuk Sulawesi Tengah bagian barat. Bukan sekadar retorika, ia telah menyiapkan “karpet merah” berupa program strategis, salah satunya adalah pembangunan jalan Tambu-Kasimbar bypass. Jalan ini diharapkan menjadi urat nadi baru yang menghubungkan kawasan-kawasan potensial di seluruh provinsi, sekaligus mempermudah mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat di pesisir barat.

BACA JUGA  Prioritas Pembangunan Tolitoli 2026: Infrastruktur, SDM, dan Pengentasan Kemiskinan

Namun, fokus utama harapan Gubernur tertuju pada satu aset berharga yang terhampar di Palu: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Baginya, KEK Palu bukan sekadar zona industri, melainkan kunci untuk membuka gerbang investasi yang lebih besar, memacu pertumbuhan ekonomi yang signifikan, dan pada akhirnya, meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.

“Di Palu ini (bagian barat Sulawesi Tengah) kita berharap industri yang ramah,” ucap Gubernur Anwar Hafid dengan nada penuh harap. Ia tak ingin KEK Palu hanya menjadi kumpulan pabrik, namun juga pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan memperhatikan aspek lingkungan.

BACA JUGA  Fathur Razaq: BERANI DRAG 2025 Jadi Titik Balik Dunia Balap Sulteng

Gayung bersambut. Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu mendengarkan dengan seksama setiap detail yang disampaikan Gubernur. Responnya tak hanya sekadar janji, namun sebuah komitmen yang jelas. Ia melihat potensi besar yang dimiliki Sulawesi Tengah bagian barat, terutama dengan keberadaan KEK Palu.

“Buat surat permohonan, Pak. Saya akan menugaskan Deputi untuk mem-follow up, nanti saya yang berurusan di Menko Perekonomian,” tegas Todotua Pasaribu. Kata-kata itu bagai angin segar bagi harapan yang tengah tumbuh di tanah barat Sulawesi Tengah. Sebuah sinyal kuat bahwa pemerintah pusat tak hanya mendengar, namun juga siap turun tangan untuk mewujudkan mimpi investasi yang selama ini diidamkan.

Diskusi panjang antara kedua belah pihak tak hanya berkutat pada harapan dan janji. Gubernur Anwar Hafid juga memaparkan langkah-langkah konkret yang telah disiapkan Pemerintah Provinsi bersama Pemerintah Kota Palu untuk mengakselerasi pengembangan KEK. Mulai dari pematangan lahan, kemudahan perizinan, pembangunan infrastruktur pendukung, hingga penyusunan rencana kerjasama bisnis yang matang, semuanya telah dirancang dan kini berada di tangan para profesional untuk dieksekusi.

BACA JUGA  Sembari Menyeruput Robusta, Gubernur Sulteng Racik Jurus Kesejahteraan Buruh

Pertemuan di ruang kerja Gubernur itu bukan sekadar kunjungan protokoler. Lebih dari itu, ia menjadi simbol dari harapan baru bagi Investasi di Tanah Kaili Wilayah Barat tersebut. Sebuah wilayah yang menyimpan potensi besar, kini memiliki harapan yang lebih nyata untuk menjadi pusat investasi yang gemilang, didukung penuh oleh komitmen dari pemerintah pusat. Asa di tanah barat kini mulai menemukan jalannya.(Ap)

Berita Berbasis Data