Tolitoli, FaktaSulteng.id – Pemerintah Daerah (Pemda) Tolitoli semakin gencar melakukan langkah-langkah preventif dalam menanggulangi potensi bencana. Teranyar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Tadulako (UNTAD) kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) sosialisasi dan Internalisasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait Penyusunan Kajian Risiko Bencana (KRB) untuk periode 2025 hingga 2045. Kegiatan yang berlangsung di Meeting Room Warkop Perempatan pada Rabu (16/04/25) ini secara tegas menggarisbawahi pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi beragam ancaman bencana yang berpotensi menerjang wilayah Tolitoli.
FGD ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting daerah, termasuk Asisten III Bidang Pemerintahan dan Kesra Tolitoli, M. Dzikron, perwakilan Protokol pimpinan daerah, Wakil DPRD, Kepala Dinas Kominfo, jajaran OPD terkait, serta para Camat se-Kabupaten Tolitoli. BPBD Tolitoli juga menghadirkan tim ahli dari LPPM Universitas Tadulako (UNTAD) sebagai pemateri dalam sosialisasi tersebut.
Dalam sambutannya, M. Dzikron menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan fondasi awal dalam menyusun kajian risiko bencana. Menimbang potensi ancaman bencana yang beragam di Kabupaten Tolitoli, ia berharap adanya peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam merespons dan menghadapi bencana. Lebih lanjut, ia menekankan perlunya sinergitas antar berbagai pihak dan penggiat kebencanaan lintas sektor guna memastikan penanggulangan bencana berjalan efektif dan berkelanjutan.
“Sebagaimana kita ketahui, Kabupaten Tolitoli memiliki potensi risiko bencana alam yang beragam, mulai dari banjir, tanah longsor, kekeringan, hingga kebakaran hutan. Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab kolektif kita untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapan sumber daya dalam menghadapi potensi bencana tersebut. KRB ini adalah langkah awal, sebuah isu pembangunan yang kompleks. Untuk menanganinya, diperlukan upaya-upaya pengurangan risiko bencana yang terencana,” tegasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Tolitoli menambahkan bahwa FGD ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan sosialisasi dan internalisasi yang bertujuan untuk menyusun dokumen kajian risiko bencana. Diharapkan, dokumen KRB Kabupaten Tolitoli yang dihasilkan dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai acuan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di wilayah tersebut. (Ainun Rosadi)
Leave a Reply