TOLITOLI – Angka stunting di Kabupaten Tolitoli per Desember 2024 tercatat sebanyak 717 kasus, dengan Kecamatan Ogoideide menjadi episentrum permasalahan ini. Data ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting yang diselenggarakan di Kantor BKKBN Tolitoli pada Kamis (17/4/2025). Rapat ini mempertemukan berbagai pihak terkait, termasuk BKKBN, Bappeda, Diskominfo, dan BPS, untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam menekan angka tersebut.
Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Tolitoli, Lely Husna Bantilan, menyampaikan bahwa rapat koordinasi ini krusial untuk memperkuat upaya pencegahan dan penurunan stunting. Sementara itu, Wakil Bupati Tolitoli, Moh. Besar Bantilan, memberikan apresiasi atas capaian penghargaan yang diraih daerah dalam pengendalian stunting.
Kendati demikian, Wakil Bupati menekankan perlunya evaluasi dan peningkatan efektivitas intervensi. Ia menyoroti pentingnya ketepatan sasaran dalam penyaluran bantuan pada tahun 2025. “Karena intervensi pencegahan stunting melalui pemberian makanan sudah rutin dilaksanakan,” ujarnya.
Wabup Bantilan mengingatkan bahwa dampak stunting terhadap kualitas sumber daya manusia menjadi perhatian nasional, terutama dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Ia berharap Tim Percepatan Penurunan Stunting dapat memastikan bantuan yang diberikan benar-benar menyentuh kelompok sasaran yang membutuhkan, sehingga upaya penurunan stunting di Tolitoli dapat berjalan lebih optimal. (Nasha)
Leave a Reply