PALU – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, mengumpulkan tiga kepala dinas rumpun Pekerjaan Umum (PU) di ruang kerjanya, Rabu, 5 Maret 2025, siang tadi. Mereka adalah Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Faidul Keteng, Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (Cikasda) Andi Ruly Djanggola, dan Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Abdul Haris Karim.
Pertemuan ini untuk mengecek kesiapan tiga perangkat daerah dalam menjalankan program unggulan BERANI. Program ini bertujuan meningkatkan konektivitas wilayah dan kesejahteraan rakyat. Salah satu fokus utama adalah program BERANI LANCAR, yaitu pembangunan 1.000 kilometer tol desa dalam lima tahun ke depan.
“BERANI LANCAR bertujuan membuka akses jalan agar tidak ada lagi desa-desa terisolir di Sulteng. Dengan demikian, akses ekonomi, pendidikan, dan kesehatan akan terbuka lebar,” kata Anwar.
Dalam pertemuan itu, Dinas BMPR melaporkan telah membuat estimasi desain jalan tol desa. Desain ini mencakup lebar perkerasan dan bahu jalan, jenis perkerasan, serta pilihan ketebalan jalan. Selain itu, pelaksanaan program BERANI MENYALA juga dipastikan. Program ini fokus pada penyediaan akses air bersih dan menjadi tanggung jawab Dinas Cikasda.
Program BERANI SEJAHTERA juga menjadi pembahasan. Program ini fokus pada revitalisasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dan menjadi tanggung jawab Dinas Perkimtan.
Setelah menelaah daftar rencana anggaran, Anwar meminta ketiga dinas untuk menunda pos-pos anggaran yang tidak prioritas. Ia meminta agar anggaran dialihkan untuk program-program yang berdampak langsung pada masyarakat, seperti penurunan angka kemiskinan dan stunting. Selain itu, ia juga meminta agar pembangunan hunian tetap (huntap) bagi korban bencana 2018 dipercepat. Saat ini, masih tersisa 78 unit huntap yang belum dibangun.
Untuk menyiasati pembangunan fisik yang membutuhkan anggaran besar, Anwar meminta agar proyek-proyek tersebut dijadikan proyek tahun jamak (multiyears). Hal ini mengingat keterbatasan anggaran akibat kebijakan efisiensi.
“Telusuri kembali anggaran, kita tidak mau membuang uang untuk yang sifatnya sementara, tapi membuat rakyat sengsara,” tegasnya.
Anwar optimistis program BERANI dapat berjalan dengan baik. Ia yakin program ini akan mempercepat pembangunan Sulteng.
Pertemuan ini juga dihadiri Wakil Gubernur Reny A. Lamadjido, Sekretaris Provinsi Novalina, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Rudi Dewanto, serta para pejabat dari ketiga dinas.(**)
Leave a Reply